Kepemimpinandalam Islam merupakan sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Dimana kehidupan yang berhubungan dengan kelompok dan organisasi ini tidak lepas dari peran pemimpin. Dalam agama islam seorang pemimpin bahkan telah dikenal sejak zaman dahulu kala sebelum Rasulullah SAW terlahir ke dunia. Dimana beberapa kelompok
Jakarta - Surat Al Waqiah ayat 35-38 merupakan salah satu surat dalam Al Quran yang memberikan informasi bagi umat muslim. Salah satunya adalah informasi terkait ganjaran bagi penghuni ini merupakan surat ke-56 berdasarkan susunan mushaf Al Quran. Terdiri dari 96 ayat yang berisi tentang fiqih bersuci hingga mendeskripsikan kondisi-kondisi penghuni neraka Ashab al-Syimal dan penduduk surga Ashab al-Yamin.Adapun ayat yang menjelaskan tentang ganjaran bagi penghuni surga dapat disimak dalam ayat 35-38 berikut Al Waqiah Ayat 35-38 Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya35 إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً36 فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا37 عُرُبًا أَتْرَابًا38 لِأَصْحَابِ الْيَمِينِBacaan latin innā ansya`nāhunna insyā`ā, fa ja'alnāhunna abkārā, 'uruban atrābā, li`aṣ-ḥābil-yamīnArtinya "Kami menciptakan mereka bidadari-bidadari itu secara langsung, lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan, yang penuh cinta dan sebaya umurnya, untuk golongan kanan,"Menurut tafsir dari Al Quran Kementerian Agama Kemenag, surat Al Waqiah ayat 35-38 menjelaskan tentang nikmat dan kebahagiaan yang diterima bagi para golongan kanan di surga. Golongan kanan yang dimaksud adalah mereka yang teguh imannya hingga selalu menaati aturan Allah dan rasulNya."Golongan kanan yang sebahagian besar terdiri dari umat-umat pengikut nabi dan rasul terdahulu, dan sebahagian besar lagi terdiri dari pengikut-pengikut Nabi Muhammad SAW," tulis itu, sesuai dengan tafsir dari Ibnu Katsir, surat Al Waqiah ayat 35-38 juga menjelaskan tentang keberadaan bidadari-bidadari yang ada di surga. Disebutkan dalam tafsir tersebut bahwa bidadari yang dimaksud adalah mereka yang meninggal dalam keadaan sudah tua renta."Kami Allah SWT kembalikan lagi mereka dalam penciptaan yang baru yang sebelumnya mereka telah tua renta, lalu menjadi perawan dan berusia muda kembali. Kembali menjadi perawan dan penuh dengan cinta serta disukai oleh suami-suami mereka karena mereka telah berubah rupa menjadi muda, cantik, dan menarik," tulis Ibnu Katsir dalam ini sesuai dengan salah satu sabda Rasulullah SAW, dari Al-Hasan menceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata,"Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memasukkan aku ke dalam surga."Maka Rasulullah SAW menjawab, "Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek,"Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Lalu Rasulullah kembali bersabda,"Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek nenek. Sesungguhnya Allah SWT telah berfirman, "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka bidadari-bidadari dengan ciptaan yang baru, maka Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan."Kemudian Rasulullah SAW turut membacakan surat Al Waqiah ayat 35-38 itulah penjelasan mengenai isi kandungan dari surat Al Waqiah ayat 35-38 terkait ganjaran bagi penghuni surga. Semoga kita semua bisa merasakan nikmat surga yang disiapkan oleh Allah SWT ya, Sahabat Hikmah. Aamiin. Simak Video "Melihat Madrasah di Afghanistan di Bawah Kepemimpinan Taliban" [GambasVideo 20detik] rah/erd
Pasal406 KUHP tentang apa? (1) Barangsiapa dengan sengaja dan dengan melawan hak membinasakan, merusakkan, membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya kepunyaan orang lain, dihukum penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya
loading...Puncak kenikmatan dan kebahagiaan bagi orang beriman yang tiada tara adalah ketika bisa bertemu dengan Rabb-nya, Allah subhanahu wa taala. Foto ilustrasi/ist Kenikmatan surga , adalah puncak segala kebahagiaan dan kenikmatan bagi seorang yang beriman. Saking nikmatnya, kebahagiaan surga tak terjangkau bayangan dan dugaan manusia. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata ada sebuah kebahagiaan yang melebihi surga, sebuah kebahagiaan yang tiada taranya. Kebahagiaan apa itu? Inilah kebahagaiaan tersebut yang Allah Subhanahu wa ta'ala sebutkan dalam firmannyaلِلَّذِيۡنَ اَحۡسَنُوا الۡحُسۡنٰى وَزِيَادَةٌ ؕ وَلَا يَرۡهَقُ وُجُوۡهَهُمۡ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّـةٌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ الۡجَـنَّةِ ۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik surga dan tambahannya kenikmatan melihat Allah. Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak pula dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." QS Yunus26 Baca Juga Puncaknya puncak kebahagiaan yang disebut pada ayat di atas ialah untuk orang-orang yang berbuat baik. Apa yang dimaksud dengan berbuat baik? Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa, orang-orang yang berbuat baik itu yang dimaksud ayat di atas ialah mereka yang memperbaiki amalan di dunia dengan keimanan dan kesalehan. Lalu tambahan surga inilah yang disebut melebihi kebahagiaan surga. Diberikan pada orang-orang yang telah mendapatkan nikmat surga yang indah, yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tak mampu dibayangkan oleh benak dari berbagai sumber, Rasulullah menyebutkan kebahagiaan luar biasa itu dalam sebuah hadisnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ketika seluruh penduduk surga telah masuk ke dalam surga semuanya, Allah berfirman kepada mereka, Apakah kalian menginginkan sesuatu yang Aku tambahkan untuk kalian?’ Mereka menjawab, Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari api neraka?” Kemudian Allah membuka tabir yang menutupi-Nya dari para hamba. Tidaklah penduduk surga diberi sesuatu yang lebih mereka senangi daripada melihat Rabb mereka. lalu Rasulullah membaca Surat Yunus ayat 26.” HR. Muslim.Allah pun berfirman di ayat yang lain, “Wajah-wajah orang-orang yang berbuat baik pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat.” QS. Al Qiyamah 22-23.Kebahagiaan yang melebihi surga itu ialah bertemu dan melihat Allah, Rabb yang selama di dunia selalu diimani, ditaati dan disembah. Melihat Allah secara langsung, Allah yang selalu mendengar dan mengabulkan doa. Melihat rupa dan wajah Allah yang tak pernah terbayangkan dalam benak, tak mampu terbetik dalam hati dan tak boleh diimajinasikan. Bertemu dengan Allah sang kekasih yang dicintai segenap hati dan diutamakan dari cinta-cinta yang lain. Tentu itulah sebuah kebahagiaan yang tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Kebahagiaan yang jauh melebihi kenikmatan surga yang luar biasa. Baca Juga Wallahu A'lam wid
Karenamasuk surga tidak didominasi oleh alim ulama yang paham ilmu agama saja akan tetapi didominasi oleh orang sabar dan orang yang banyak kebaikan akhlaqnya. Ingatlah ilmu memang salah satu sarana masuk surga tapi tidak berguna jika tidak diamalkan. Apalagi bisa jadi bumerang jika kita tidak bisa menjaganya dengan akhlaq mulia.
JAKARTA, - Amalan yang dapat menjadikan seseorang ahli surga ini bisa diaplikasikan dalam keseharian. Tidak terlalu memberatkan, tapi terkadang lalai untuk dilakukan. Baca Juga Dalam Alquran, Allah SWT menggambarkan surga sebagai tempat yang sangat indah dan mendapatkan apapun yang diinginkan dan diminta. Lalu apa saja amalan yang bisa menjadikan seseorang ahli surga? Dalam buku Masuk Surga Tanpa Hisab karya Abdul Nashir Balih, sebuah hadist menyebutkan ada tiga golongan orang mukmin yang pertama masuk surga. Di antaranya adalah orang yang mati syahid, orang yang suci karena kesuciannya dan hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihat kepada tuannya. Melansir dari kanal YouTube At-Taqwa, Minggu 29/5/2022, berikut ini beberapa amalan yang bisa menjadikan seseorang ahli surga atau masuk ke surga. Amalan yang Bisa Menjadikan Seseorang Ahli Surga 1. Puasa senin kamis Puasa sunnah Senin dan Kamis dianggap bisa menjadi salah satu jalan untuk masuk surga. Sebab pada kedua hari itu pintu surga sedang dibuka dan setiap dosa akan dihapuskan. Rasulullah berkata, "Amal-amal kebajikan dilaporkan pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amalanku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa." HR. Tirmidzi. 2. Menjenguk kerabat yang sakit Meski terkesan sepele, tapi amalan ini bisa menjadikan kamu sebagai ahli surga. Mengapa demikian? Karena ini sebagai bentuk dari menjalin tali silaturahmi bersama keluarga dan kerabat. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barang siapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya." HR. Bukhari dan Muslim. 3. Takziah Takziah bisa dibilang sebagai amalan ringan yang bisa kamu lakukan. Takziah atau meringankan beban orang lain bisa menjadi amalan yang akan memudahkan seseorang untuk masuk surga tanpa hisab. Dalam sebuah hadist dikatakan, Allah SWT akan meringankan beban di dunia dan akhirat seorang yang meringankan beban orang lain. Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang membantu seorang muslim dalam suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan beban seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan akhirat." HR. Muslim. 4. Memberikan makanan bagi orang miskin Memberi makan kepada orang yang kurang mampu juga menjadi salah satu amalan ringan yang bisa membuka pintu surga. 5. Salat berjamaah Allah menjanjikan kepada orang-orang yang salat berjamaah ganjaran pahala sebanyak 27 derajat. Namun, perlu diketahui maksud dari 27 derajat tak bisa dijangkau oleh akal. Oleh karena itu, amalan ini lah yang bisa menjadikan kamu sebagai ahli surga. 6. Memperbanyak bacaan tauhid Sering membaca tauhid juga salah satu perintah Allah yang paling besar. Puncak keutamaan yang dianugerahkan kepada Ahli Tauhid yaitu kamu bisa mendapat kesempatan masuk surga tanpa hisab. 7. Menunaikan salat fardu Menunaikan sholat fardu tepat waktu bisa menjadi cara untuk masuk surga. Selain sholat, tentu kewajiban lainnya sebagai seorang muslim harus dijalankan seperti puasa Ramadhan, membayar zakat dan menjauhi segala larangan-Nya. Editor Endang OktaviyantiFollow Berita Celebrities di Google News Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis tidak terlibat dalam materi konten ini.
23Baca Yehezkiel 1:26-28. Saat Yehezkiel menceritakan penglihatan ini, dia sering memakai kata-kata ”sesuatu yang mirip”, ”tampak seperti”, ”bentuknya seperti”, dan ”kelihatan seperti”. Tapi, dia memakai lebih banyak kata-kata semacam itu di ketiga ayat ini. Dia mungkin kesulitan menjelaskan apa yang dilihatnya.
PenjelasanAnugerah Paling Tinggi yang Diterima Ahli Surga adalah Melihat Allah Now I understand that the lesson can be happy for us one day, hopefully those of you who are trying to work hard like me at some time you will know that what has been learned will result in greater than small to large become entrepreneurs Moderately successful fight continues comrade I'm so glad I got the highest grade in the class thanks so much once again yes.. I didn't expect this answer as a result could make me get an interesting gift from my parents I collected it to my teacher, thank you so much for the answer bestieh Thank you so much now I will copy this and collect my duties to my teacher
Berikutini ulasan terkait apa itu premi asuransi, jenis-jenisnya, serta tujuannya yang perlu kamu pahami. Daftar Isi. Pengertian Premi Asuransi Menurut UU. Jenis-Jenis Premi Asuransi Berdasarkan Jenis asuransi. Premi Asuransi Syariah. Tujuan Premi Asuransi Dibayar Peserta ke Perusahaan Asuransi.
Ilustrasi sholat. Foto UnsplashAllah SWT telah menciptakan surga secara bertingkat-tingkat. Bentuk tingkatan surga Allah tidak seperti infrastruktur gedung bertingkat yang diciptakan tersebut akan disesuaikan dengan nilai dan derajat antara orang saleh yang satu dengan lainnya. Penghuni surga akan menempati tingkatan yang sesuai dengan amal ibadah selama masih buku Reuni Ahli Surga oleh Ahmad Abi Al-Musabbih, ada sebuah tempat dengan tingkatan paling tinggi di surga dan hanya ditempati oleh satu orang saja, yaitu Nabi Muhammad tersebut bernama Al-Wasillah, yakni tingkatan di sisi Allah yang tidak ada lagi derajat di atasnya. Lantas, apakah ada amalan yang dapat menjadikan seseorang ahli surga?Amalan yang Dapat Membuat Seseorang Menjadi Ahli SurgaIlustrasi sholat berjamaah. Foto UnsplashDiterangkan dalam buku Masuk Surga Tanpa Hisab karya Abdul Nashir Balih, terdapat sebuah hadits yang menyebutkan bahwa ada tiga golongan orang mukmin yang pertama masuk surga. Mereka adalah orang yang mati syahid, orang yang suci karena kesuciannya, dan hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihat kepada Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda "Ditampakkan kepadaku tiga golongan orang yang pertama kali akan masuk surga, yaitu orang-orang yang mati syahid, orang-orang yang suci serta menjaga kesuciannya, dan hamba-hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberikan nasihat kepada tuannya." HR. Ahmad dalam Musnad, Hakim dalam Al-Mustadrak, dan Baihaqi dalam As-SunanMengutip buku Amalan-Amalan Ringan yang Dirindukan Surga oleh Ahmad Zacky El-Syafa, selain orang-orang yang disebutkan di atas, berikut adalah penjelasan mengenai sebutkan amalan yang dapat menjadikan seseorang ahli surga dan bisa diamalkan setiap Sholat Tepat WaktuOrang yang menunaikan sholat tepat pada waktunya termasuk salah satu golongan orang yang masuk surga tanpa hisab. Sholat tepat waktu juga termasuk satu dari tiga amalan yang amat dicintai ini dijelaskan dalam sebuah hadist yang berasal dari Abu 'Abdirrahman 'Abdullah bin Mas'ud RA, dia bercerita "Aku pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, 'Amal apa yang paling dicintai Allah Ta'ala? 'Beliau Rasulullah SAW "Sholat pada waktunya.'Lalu apa lagi', tanyaku. Beliau pun menjawab 'Berbakti kepada kedua orang tua.' Kemudian apa lagi,'tanyaku lebih lanjut. Maka beliau menjawab "Jihad di Jalan Allah.'" HR. Bukhari dan Muslim2. Sholat BerjamaahPerlu diketahui, bahwa Rasulullah selalu melaksanakan sholat berjamaah dan tidak pernah meninggalkannya. Sebab, Allah menjanjikan kepada orang-orang yang sholat berjamaah ganjaran pahala sebanyak 27 bilangan 27 derajat ini sebenarnya bersifat ta’abbudi yang artinya tidak dapat dijangkau oleh akal. Hanya cahaya kenabian yang bisa memahami rahasia di balik angka yang selalu menjalankan sholat secara berjamaah dapat menjadikan seseorang tersebut menjadi ahli Menjalin SilaturahmiAmalan untuk menjadi ahli surga selanjutnya adalah menjaga silaturahmi. Rasulullah bersabda"Barang siapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barang siapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya." HR. Bukhari dan Muslim4. Meringankan Beban Orang LainMeringankan beban orang lain juga bisa menjadi amalan yang akan memudahkan seseorang untuk masuk surga tanpa hisab. Dalam sebuah hadist dikatakan, Allah akan meringankan beban di dunia dan akhirat seorang yang meringankan beban orang lain. Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda"Barang siapa yang membantu seorang muslim dalam suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan beban seorang Muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan akhirat." HR. Muslim5. Puasa Sunah Senin-KamisPuasa sunah Senin-Kamis adalah ibadah yang sangat banyak keutamaannya. Selain menyehatkan, puasa Senin-Kamis merupakan amalan yang dianjurkan Rasulullah karena dapat menjauhkan dari sikap riya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut ini"Amal-amal kebajikan dilaporkan pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amalanku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa." HR. TirmidziArti Ahli SurgaIlustrasi salah satu ciri ahli surga adalah selalu taat beribadah kepada Allah. Foto PexelsDalam ajaran Islam, arti ahli surga mengacu pada seorang mukmin yang mendapat tempat di surga sebagai balasan pahala dari Allah. Ahli surga adalah mereka yang dalam kehidupan dunia beriman kepada Allah dan rasul-Nya, menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi maksiat. Mereka menjalani hidup dengan memperhatikan akhlak Islami, berbuat baik kepada sesama manusia, dan selalu berusaha meningkatkan hubungan dengan Allah melalui ibadah, doa, dan Alquran surat Al-Kahfi ayat 107-108, Allah menyebut tentang ahli surga yang menghuni surga firdaus sebagaimana dalam firman-Nya berikut {إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا 107 خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلا 108Artinya "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah darinya." QS. Al-Kahfi 107-108Ayat tersebut menerangkan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal saleh selama hidupnya di dunia, mereka akan mendapatkan kenikmatan surga yang kekal. Dalam ayat lainnya, Allah berfirman mengenai perkataan ahli surgaوَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَۗ اِنَّ رَبَّنَا لَغَفُوْرٌ شَكُوْرٌۙArtinya "Dan mereka berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sungguh, Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.'" QS. Fatir 34Ayat tersebut menerangkan bahwa ahli surga adalah orang-orang yang banyak berduka dan penuh ujian di dunia. Kesediaan mereka terkait kehidupan dunia termasuk kesulitan mencari rezeki, dukanya musibah, ujian, serta rasa balasan karena tetap beriman dan bertakwa, Allah memberikan ahli surga berbagai keistimewaan dan kenikmatan di surga-Nya kelak, tanpa ada kematian, kesakitan, ataupun Penghuni SurgaIlustrasi salah satu ciri penghuni surga adalah seorang mukmin yang selalu taat kepada Allah. Foto PexelsSetiap mukmin dapat menjadi penghuni surga sesuai dengan amalnya masing-masing. Sejatinya, para penghuni surga adalah mereka yang selalu taat kepada Allah dan rasul-Nya. Ada beberapa ciri penghuni surga yang merupakan cermin ketaatan dirinya kepada Allah dan rasul-Nya. Dikutip dari Muslimah Career oleh Mia Siti Aminah 2010 67, berikut ciri-ciri penghuni surgaBersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mengerjakan sholat lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa wajib, serta naik haji bila Rukun Iman dan Rukun beribadah, ia merasa bahwa dirinya seperti melihat Allah. Kalaupun dia tidak dapat melihat-Nya, tetapi ia tahu jika Allah selalu atas segala kesalahan yang pernah bersyukur saat mendapat nikmat dan bersabar ketika mendapat kegemaran untuk membaca Alquran dan mencoba untuk memahami berzikir untuk mengingat Allah, baik di kala sendiri atau saat berdoa bersama orang baik kepada makhluk Allah yang lain, termasuk kepada tali persaudaraan dengan orang lain, meskipun orang itu berusaha memaafkan kesalahan orang lain yang telah berbuat zalim berinfak dan untuk selalu berlaku adil dalam segala perkataan sehingga terhindar dari dusta, kesaksian palsu, atau ber-ghibah menceritakan keburukan orang lain.Berusaha untuk selalu menepati janji dan amanah yang telah diberikan kepada orang tua dalam hal yang telah disebutkan di atas bukanlah satu batasan, melainkan hanya satu patokan dari ciri-ciri ahli surga sebagai bukti dari ketaatannya terhadap Allah. Hadist tentang Ahli SurgaIlustrasi membaca hadits tentang ahli surga. Foto UnsplashAda banyak hadist yang menjelaskan tentang keutamaan dan karakteristik ahli surga. Dikutip dari Surga Kenikmatan yang Kekal oleh Mahir Ahmad Ash-Syufiy 2007 86-87, berikut adalah beberapa hadist tentang ahli tentang Ahli Surga 1Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda "Sesungguhnya, di surga ada seratus tingkatan yang telah Allah siapkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya. Jarak antara setiap tingkatan itu seumpama jarak antara langit dan bumi. Maka apabila kamu memohon kepada Allah, mintalah surga tertinggi, kerana sesungguhnya Allah telah menyiapkan surga itu bagi Nabi Muhammad dan tidak ada seorang pun yang meminta, kecuali hanya Nabi Muhammad yang akan mendapatkannya." HR. BukhariHadist tentang Ahli Surga 2Diceritakan dari Iyadh bin Himar Al-Majasyi'i RA bahwa Rasulullah bersabda "Ahli surga ada tiga macam. Pertama adalah orang yang memiliki kekuasaan yang adil, benar, dan bijaksana. Kedua adalah orang yang penyayang serta lembut hati kepada kerabat dan sesama muslim. Ketiga adalah orang yang menjaga diri dan berusaha menjaga kesuciannya." HR. MuslimHadist tentang Ahli Surga 3Haritsah bin Wahb RA mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda "Maukah kalian aku kabarkan tentang ahli surga? Yaitu orang-orang yang lemah dan dilemahkan. Kalau aku bersumpah demi Allah, niscaya aku berbuat baik kepadanya. Maukah kalian aku kabarkan tentang ahli neraka? Yaitu orang-orang yang kaku, kasar, congkak, dan sombong." HR. Bukhari dan MuslimHadist tentang Ahli Surga 4Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda "Sesungguhnya di surga ada tempat yang Allah telah siapkan bagi orang-orang yang berbuat baik, yang tidak terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terbayangkan oleh hati manusia. Maka bacalah, jika kamu suka, firman Allah 'Tidak ada satu jiwa pun yang dapat mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka dari berbagai macam kesenangan sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.'" HR. Bukhari dan MuslimHadist tentang Ahli Surga 5Dalam beberapa hadits, Rasulullah menjelaskan tentang jumlah barisan ahli surga. Dari Buraidah RA, Rasulullah bersabda"Ahli surga terdiri 120 shaf, 80 dari shaf itu berasal dari umat ini umat Muhammad dan 40 shaf lain baru berasal dari umat lain." HR. Bukhari dan MuslimApa arti ahli surga?Apa saja golongan orang mukmin yang pertama masuk surga?Apa nama tingkatan surga tertinggi?
KataYunani yang digunakan untuk menyatakan "Firdaus" adalah paradeisos yang berarti "taman, yang (secara khusus) adalah taman Eden (tempat kebahagiaan masa depan, surga)". Paradeisos merupakan kata Yunani yang diambil dari kata Ibrani pardes yang berarti "taman: - hutan, kebun buah-buahan" (menurut Strong).
loading...Surga adalah tempat kembali yang dipenuhi kenikmatan bagi orang beriman. Foto/Ilustrasi Ist Banyak ayat di dalam al-Quran yang berbicara tentang surga. Dalam bahasa Arab surga disebut al-Jannah diambil dari ungkapan al-hadiqah zatusy-syajar kebun atau taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan. Keistimewaan surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya digambarkan Allah SWT dalam hadis qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra , "Aku Allah telah menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh suatu balasan surga yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas di dalam hati.” HR Bukhari .Setelah Rasulullah SAW menggambarkan surga, Beliau SAW kemudian membaca ayat Al-Quran, “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu bermacam-macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” QS as-Sajadah [32 ] 17. Baca Juga Kenikmatan yang diberikan Allah SWT di dalam surga bersifat kekal, tidak pernah habis, dan banyaknya tak terhitung. Dari semua kenikmatan tersebut, nikmat yang paling tinggi yang akan dirasakan penghuni surga ialah menyaksikan Allah SWT. Seperti diterangkan dalam firman-Nya, "Wajah-wajah orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Memandang Tuhannya." QS al-Qiyamah [75] 22-23. Luas surga digambarkan seluas langit dan bumi. Seperti diterangkan Al-Quran, "Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. QS Ali Imran [3] 133. Disebutkan pula, di dalamnya mengalir sungai-sungai yang bermacam-macam dan diberi nama sesuai dengan keadaan dan sifat airnya. Ada sungai air jernih, yaitu airnya selalu dalam keadaan jernih, tidak berubah rasa dan baunya. Ada pula sungai susu karena airnya terdiri atas air susu yang juga tidak berubah rasanya. Kemudian, ada juga sungai arak khamar, yaitu airnya terdiri atas khamar yang sangat lezat rasanya, tapi tidak memabukkan. Selanjutnya, ada pula sungai madu, yang airnya terdiri atas madu yang disaring. QS Muhammad [47] 15. Baca Juga Perhiasan yang diberikan kepada penghuni surga terdiri atas emas, mutiara, serta pakaian yang terbuat dari sutra. QS Fathir [35] 33, baik sutra yang halus tipis maupun tebal. QS ad-Dukhan [44] 53. Sedangkan, makanan dan minuman mereka terdiri atas berbagai macam jenis, terserah apa saja yang mereka inginkan, semuanya tersedia. QS az-Zukhruf [43] 71. Penduduk surga atau mereka yang akan memasukinya disebut dengan ahlul jannah atau ashabul jannah. Penghuni surga benar-benar dimanjakan. Piring-piring dan gelas-gelas mereka saja semuanya terbuat dari emas. Di samping peralatan dari emas, ada pula peralatan yang terbuat dari perak dan kristal QS al-Insan [76] 15.Di samping itu, penghuni surga dilayani pelayan-pelayan muda bagaikan mutiara yang bertaburan dengan pakaian sutra yang sangat indah dan menyedapkan pandangan mata. Mereka tetap tinggal muda dan tidak pernah berubah menjadi tua. QS al-Insan [76] 19-21.Di dalam surga juga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada perasaan dengki antarsesama penghuninya. Hidup mereka rukun dan damai bagaikan saudara-saudara kandung. Mereka tidak pernah merasa penat, lelah, atau letih. QS al-Hijr [15] 45-48.Penduduk surga juga tidak pernah melakukan perkataan dusta, omong kosong, apalagi yang bersifat dosa. Seluruh yang keluar dari lisan mereka hanyalah perkataan kedamaian dan kebaikan. QS al-Waqi'ah [56] 25-26.Di samping itu, penduduk surga juga tidak mengenal adanya usia tua dan muda. Umur para penghuninya sebaya dan tidak pernah bertambah tua. Semua mereka dalam keadaan sehat dan tidak pernah dihinggapi penyakit. Baca Juga Tingkatan SurgaMenurut pandangan teologis umat Islam, surga – sebuah tempat kembali yang dipenuhi kenikmatan bagi orang beriman – digambarkan memiliki beberapa tingkatan dan nama. Pandangan yang masyhur di masyarakat adalah surga terbagi kepada tujuh atau delapan tingkat, begitu pula neraka. Namun sebenarnya nama-nama surga dalam Al-Qur’an tidak terbatas pada tujuh tingkatan Ubaidillah dalam tulisannya berjudul "Darajat al-Jannah bi al-Tartib" menyebutkan bahwa surga adalah rumah bagi para pemenang, yakni orang-orang yang beriman, beramal saleh dan senantiasa menghindari perbuatan dosa. Mereka inilah orang yang mendapatkan kebahagiaan, kepuasan, dan istirahat nan abadi di surga yang di dalamnya tidak ada kesedihan, kelelahan dan memiliki nama dan tingkatan, dalam kitab Fathul Bari disebutkan surga juga memiliki beberapa pintu, tepatnya delapan pintu. Empat pintu pertama adalah pintu sholat, pintu jihad, pintu sedekah, pintu rayyan atau disebut juga pintu puasa. Sedangkan empat pintu lainnya ulama berbeda pendapat, di antaranya pintu menahan amarah, pintu rida, pintu kanan, pintu tobat, pintu berbakti kepada orang tua, pintu haji, pintu zikir dan pintu ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Siapa yang bersedekah sedikit saja untuk dua kendaraan di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga wahai hamba Allah ini adalah hasil kebaikanmu! Jika ia ahli shalat, maka akan dipanggil dari pintu shalat, jika ia ahli jihad maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia ahli sedekah maka akan dipanggil dari pintu sedekah, jika ia ahli puasa maka akan dipanggil dari pintu puasa atau pintu ar-Rayyan.” HR Bukhari dan Muslim. Baca Juga
Sepertiyang telah disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW, sangat dianjurkan amalan - amalan berbuat kebaikan ditunaikan di bulan Muharram. Baca Juga: Suhu Tinggi Ekstrem Landa Eropa, Ratusan Penduduk Dievakuasi. Hal ini berdasarkan atas dalil hadist Rasulullah SAW. Kala itu Rasulullah SAW pernah ditanya tentang shaum pada hari Asyura`,
JIC – Surga selalu menjadi idaman setiap orang beriman. Karena surgalah puncak segala kebahagiaan dan kenikmatan. Saking nikmatnya, kebahagiaan surga tak terjangkau bayangan dan dugaan manusia. Lalu, bagaimana jika ternyata ada sebuah kebahagiaan yang melebihi surga. Ada kenikmatan yang mengungguli surga sebagai puncak kebahagiaan. Jika surga saja nikmat luar biasa, tentulah kebahagiaan tersebut tiada taranya. Kebahagiaan itu tersebut dalam firman-Nya, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik surga dan tambahannya.” QS. Yunus 26. Tambahan surga inilah yang disebut melebihi kebahagiaan surga. Diberikan pada orang-orang yang telah mendapatkan nikmat surga yang indah, yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tak mampu dibayangkan oleh benak manusia. Puncaknya puncak kebahagiaan ini disebutkan dalam ayat di atas ialah untuk orang-orang yang berbuat baik. Apa yang dimaksud dengan berbuat baik? Menurut Ibnu Katsir, orang-orang yang berbuat baik ialah mereka yang memperbaiki amalan di dunia dengan keimanan dan kesalehan. Adapun dalamtafsir As Sa’di disebutkan orang-orang yang berbuat baik dalam ayat di atas merupakan mereka yang memperbaiki ibadah kepada Allah dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Memperbaiki ibadah kepada Allah yakni dengan memiliki sifat ihsan, merasa bahwa Allah selalu melihat dan mengawasinya. Selain itu pula membersihkan amalan dari niatan selain kepada Allah dan melaksanakan amalan sebisa dan semaksimal mungkin kemampuannya. Sedangkan memperbaiki hubungan dengan sesama adalah berbuat baik dengan lisan maupun perbuatan semaksimal mungkin kemampuannya, entah materi ataupun tenaga. “Berbuat baik kepada sesama juga diwujudkan dengan melakukan amar ma’ruf nahi munkar mengajak dan memerintahkan kepada kebaikan, serta mencegah dan melarang dari kemungkaran, mengajarkan ilmu kepada orang-orang yang tahu, memberikan nasihat kepada orang-orang yang berpaling dari kebenaran, dan berbagai bentuk amal kebaikan lain kepada sesama manusia.” Tafsir As Sa’di. Satu kriteria lagi tentang definisi orang-orang yang berbuat baik, yakni dengan menjauhi perbuatan buruk. Apalah artinya menjalankan amal saleh namun perbuatan buruk dilakukan diam-diam. Pun tak berguna beribadah rajin kepada Allah namun berakhlak buruk pada manusia, sebagaimana tak berguna berkelakuan baik di depan manusia namun tak beribadah kepada Allah. Rabb Al Alamin berfirman, “Orang-orang yang berbuat baik yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan kecil.” QS. An Najm 32. LALU, APA KEBAHAGIAAN YANG MELEBIHI SURGA ITU? Terang sudah bahwa kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan surga itu tak hanya diberikan pada orang yang beriman ataupun berislam. Yang mendapat kebahagiaan tiada tara itu hanyalah orang-orang yang berbuat baik sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an. Lalu, kebahagiaan apakah itu yang hanya diberikan pada orang-orang berkualitas emas? Rasulullah menyebutkan kebahagiaan luar biasa itu dalam sebuah haditsnya. Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Ketika seluruh penduduk surga telah masuk ke dalam surga semuanya, Allah berfirman kepada mereka, Apakah kalian menginginkan sesuatu yang Aku tambahkan untuk kalian?’ Mereka menjawab, Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari api neraka?” Kemudian Allah membuka tabir yang menutupi-Nya dari para hamba. Tidaklah penduduk surga diberi sesuatu yang lebih mereka senangi daripada melihat Rabb mereka. lalu Rasulullah membaca Surat Yunus ayat 26.” HR. Muslim. Allah pun berfirman di ayat yang lain, “Wajah-wajah orang-orang yang berbuat baik pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat.” QS. Al Qiyamah 22-23. Masya Allah, kebahagiaan yang melebihi surga itu ialah bertemu dan melihat Allah, Rabb yang selama di dunia selalu diimani, ditaati dan disembah. Melihat Allah secara langsung, Allah yang selalu mendengar dan mengabulkan doa. Melihat rupa dan wajah Allah yang tak pernah terbayangkan dalam benak, tak mampu terbetik dalam hati dan tak boleh diimajinasikan. Bertemu dengan Allah sang kekasih yang dicintai segenap hati dan diutamakan dari cinta-cinta yang lain. Tentu itulah sebuah kebahagiaan yang tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Kebahagiaan yang jauh melebihi kenikmatan surga yang luar biasa. Sumber
Selainitu mereka yang sudah ditakdirkan bertemu dengan Allah akan mendapatkan berbagai kenikmatan berupa masuk surga. Yang di dalamnya telah tersedia segala macam bentuk kesenangan yang diinginkan oleh manusia tanpa ada batasan-batasan seperti yang mereka alami di dunia. PEMBAHASAN KEBAHAGIAAN, PENYAKIT HATI DAN OBATNYA 1.
Mendengar kata surga Al-Jannah tentu yang terbayang di pikiran kita adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan keindahan. Tidak ada sedih, duka, dengki, iri, kesusahan, ketakutan apalagi permusuhan. Surga identik dengan kesenangan dan kebahagiaan yang tak ada habisnya. Demikian gambaran sekilas tentang surga yang diceritakan dalam Alqur’an maupun hadits Nabi. Allah Ta'ala berfirman dalam satu hadits Qudsi "Aku persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga dan tak pernah terbayang di benak siapa pun manusia, 'Bacalah firman Allah 'Seseorang tidak mengetahui apa yang disembunyikan buat mereka, yaitu bermacam-macam nikmatyang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan" QS. As-Sajdah 17. Seperti apa gambaran surga itu dan apa saja kenikmatan yang ada di dalamnya? Berikut ulasan singkat Abu Laits As-Samarqandi dalam Kitab Tanbihul Ghafilin. Bangunan SurgaAbu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah RA berkata "Ya Rasullullah, dari apakah dibuat surga itu?" Jawab Nabi Muhammad SAW "Dari air." Kami bertanya "Beritakan tentang bangunan surga." Jawab Nabi SAW "Satu bata dari emas dan satu bata dari perak, dan lantainya kasturi yang semerbak harum, tanahnya dari za'faran, kerikilnya mutiara dan yakut, siapa yang masuk dalamnya senang tidak susah, kekal tidak mati, tidak lapuk pakaiannya, tidak berubah mukanya."Kemudian Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya di dalam surga ada pohon besar sehingga seorang yang berkendaraan dapat berjalan di bawah naungannya selama 100 tahun tidak putus naungannya, bacalah Wa dhillin mamdud dan naungan yang memanjang terus. Dan di dalam surga kesenangannya tidak pernah dilihat mata atau didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati perasaan manusia. Bacalah Fala ta'lamu nafsun maa ukh fia lahum min qurrati a'yunin jazza'an bima kanu ya'malun maka tidak seorang pun yang mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari kesenangan yang memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang telah mereka lakukan. Dan tempat di dalam surga lebih baik dari dunia seisinya. Bacalah ayat 'Faman zuhziha aninnari wa udkhillal jannata faqad faza maka siapa dijauhkan dari api dan dimasukkan dalam surga berarti telah beruntung."Kecantikan Bidadari SurgaIbnu Abbas RA berkata "Sesungguhnya di dalam surga ada bidadari yang dijadikan dari empat macam yaitu misik, ambar, kafur dan za'faran, sedang tanahnya dicampur dengan air hidup hayawan, dan setelah dijadikan maka semua bidadari asyik kepadanya. Andaikan ia meludah ke laut maka airnya menjadi tawar. Di di lehernya tercantum "Siapa yang ingin mendapat istri seperti aku, maka hendaklah taat kepada Tuhanku."Mujahid berkata "Bumi surga itu dari perak, dan tanahnya dari misik, dan urat-urat pohonnya dari perak, sedang dahannya dari mutiara dan zabarjad, sedang daun dan buahnya di bawah itu. Maka siapa yang makan sambil berdiri tidak kesusahan, dengan duduk juga tidak susah, dan sambil berbaring juga tidak susah, kemudian membaca ayat 'Wa dzulillat quthufuha tadzlila' Dan dimudahkan buah-buahnya semudah-mudahnya. Sehingga dapat dipetik oleh orang yang berdiri maupun yang duduk dan Hurairah RA berkata "Demi Allah yang menurunkan kitab kepada Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya ahli surga tiap saat bertambah elok wajahnya, sebagaimana dulu ketika di dunia bertambah tua."Memandang Dzat-Nya AllahAbu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Shuhaib RA berkata "Nabi Muhammad SAW bersabda "Apabila ahli surga telah masuk ke surga dan ahli neraka telah masuk ke neraka, maka ada seruan "Hai ahli surga, Allah akan menepati janji-Nya kepada kamu. Mereka berkata "Tidakkah memberatkan timbangan amal kami dan memutihkan wajah kami dan memasukkan kami ke dalam surga dan menghindarkan kami dari neraka. Maka Allah membukakan bagi mereka hijab sehingga mereka dapat melihat-Nya, demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya belum pernah mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada melihat Dzat Allah."Anas bin Malik RA berkata "Jibril datang kepada Rasulullah SAW membawa cermin putih yang di tengahnya ada titik hitam, maka Rasululah SAW bertanya kepada Jibril "Apakah cermin yang putih ini?" Jawabnya "Ini hari Jumat dan titik hitam ini saat mustajab yang ada di hari Jumaat, telah dikaruniakan untukmu dan untuk umatmu, sehingga umat-umat yang sebelumnya berada di belakangmu, yaitu Yahudi dan Nashara Kristen dan saat di hari Jumat, jika seorang mukmin bertepatan berdoa untuk kebaikan pada saat itu pasti ia akan diterima oleh Allah, atau berlindung kepada Allah dari suatu bahaya, pasti akan dihindarkannya, dan hari Jumat di kalangan kami Malaikat dinamakan Yaumal Mazid hari tambahan."Rasulullah SAW bertanya lagi "Apakah Yaumal Mazid itu?" Jawab Jibril "Tuhan telah membuat lembah di surga Jannatul Firdaus, di sana ada anak bukit dari misik kasturi dan pada tiap-tiap hari Jumat di sana disediakan mimbar-minbar dari nur cahaya yang diduduki oleh para Nabi. Dan ada mimbar-mimbar dari emas bertaburan permata yaqut dan zabarjada diduduki para siddiqin, suhada dan solihin. Sedang orang-orang ahli ghurof yang dibilik surga berada di belakang mereka di atas bukit kecil itu berkumpul menghadap kepada Tuhan untuk memuji kepada Allah Ta'ala berfirman "Mintalah kepadaKu." Maka semua minta Kami mohon keridhaan-Mu Jawab Allah "Aku telah ridha kepadamu, keridhaan sehingga kamu Aku tempatkan di rumahKu dan Aku muliakan kamu."Kemudian Allah menampakkan Dzat-Nya kepada mereka sehingga mereka dapat melihat kemuliaan Dzat-Nya. Maka tidak ada hari yang mereka suka sebagaimana hari Jumat karena merasa bertambahnya kemuliaan dan kehormatan yang Amat LezatDalam riwayat lain disebutkan Allah menyuruh kepada Malaikat "Berikan makan kepada para waliKu." Maka dihidangkan berbagai makanan maka terasa pada tiap suap rasa yang lain dari semuanya, bahkan lebih lezat sehingga bila selesai makan, diperintahkan oleh Allah "Berikan minum kepada hamba-hambaKu." Maka diberi minum yang dapat dirasakan kelezatannya pada tiap ketika selesai maka Allah berfirman "Akulah Tuhanmu telah menepati apa yang Kujanjikan kepadamu dan kini kamu boleh minta, niscaya Aku berikan permintaanmu." Jawab mereka "Kami minta ridhaMu. kami minta ridhaMu." Dua tiga kali, dijawab oleh Allah "Aku ridha kepadamu bahkan masih ada tambahan lagi daripadaKu, pada hari ini Aku muliakan kamu dengan penghormatan yang terbesar dari semua yang telah kamu terima." Maka dibukakan hijab sehingga mereka dapat melihat Dzat Allah yang Maha Mulia, maka segera mereka bersujud kepada Allah sehingga Allah menyuruh mereka "Angkatlah kepalamu sebab kini bukan masa beribadah. "Maka di situ mereka lupa pada nikmat-nikmat yang sebelumnya dan terasa benar bahwa tidak ada nikmat lebih besar daripada melihat Dzat Allah yang Maha Mulia. Kemudian mereka kembali maka semerbak bau harum dari bawah 'Arsy dari bukit kasturi yang putih dan ditaburkan di atas kepala mereka, di atas ubun-ubun kuda mereka. Maka apabila mereka kembali kepada istri-istrinya terlihat bertambah cantik lebih dari semula ketika mereka meninggalkan mereka sehingga istri-istri mereka berkata "Kamu kini lebih cantik dari yang biasa." Ma Sya Allah Tabarakallah. Bersambung ke Bagian 2 rhs
SBl70U. 0tpeljjyxt.pages.dev/2350tpeljjyxt.pages.dev/2910tpeljjyxt.pages.dev/260tpeljjyxt.pages.dev/4170tpeljjyxt.pages.dev/3410tpeljjyxt.pages.dev/3950tpeljjyxt.pages.dev/150tpeljjyxt.pages.dev/309
apa saja kebahagiaan yang diterima oleh ahli surga